Pendidikan. Itulah kata yang disebut-sebut mempunyai andil paling besar dalam keberlangsungan suatu bangsa. Namun, hal tersebut masih belum dapat dinikmati oleh setiap warga negeri ini. Ini memang merupakan pernyataan klise yang sering kita dengar bersama. Walaupun begitu, kita masih belum bisa memcahkan masalah tersebut. Bahkan mungkin, kita tidak tahu apa permasalahan mendasar yang menyebabkan hal itu. Ini memang permasalahan yang kompleks, yang tidak hanya bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Perlu adanya tindakan nyata yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa untuk menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang besar dan bermartabat.
Negara kita adalah negara yang kaya, mungkin dalam segala
hal penunjang kesejahteraan. Sumber daya alam kita yang melimpah ruah
seharusnya dapat digunakan untuk memakmurkan kita. Namun, hal itu juga menuntut
sumber daya manusia yang kualitasnya diatas rata-rata. Pertanyaannya sekarang,
sudah mampukah kita ''memproduksinya'' ?
Menciptakan individu-individu yang berkualitas bukanlah
perkara mudah. Perlu adanya tindakan yang kompleks serta kontinu untuk dapat
mewujudkannya. Pendidikan kita pun sampai harus menetapkan standar kurikulum
yang tinggi untuk dapat mengejar ketertinggalan dari Jepang, Amerika Serikat
bahkan Jerman. Kurikulum kita mencakup banyak hal dibanding kurikulm negara
lain untuk tingkat umur yang sama. Namun, apakah itu berhasil ? Tidakkah itu
membuat kita menjadi lebih cerdas ? Apakah itu efektif untuk meningkatkan
kualitas pendidikan kita ?
Pertanyaan itu mungkin sulit untuk dijawab. Orang Indonesia
sendiri pun mungkin pesimis dalam menjawab (serta melakukannya). Pendidikan
kita sebenarnya jauh lebih baik dari negara lain, bahkan negara maju sekalipun.
Kemenangan-kemenangan kita dalam kompetisi-kompetisi di tingkat dunia
membuktikan hal itu. Mungkin anda sudah bosan dengan alasan ini. Namun, itulah
kenyataannya. Sekolah-sekolah berstandar internasional (RSBI) telah menjamur di
berbagai daerah. Penggunaan teknologi-teknologi modern di berbagai sekolah
telah banyak diaplikasikan. Namun, kekurangan terbesar pendidikan kita adalah
pada mental. Ya, pendidikan karakter dan mental di negara kita masih sangat
kurang. Kita seperti sangat mendewakan kemampuan akademik sehingga melupakan
hal yang satu ini. Remaja-remaja kita seakan mudah menyerah saat menghadapi
masalah terutama dalam hal sekolah. Yang pintar menjadi semakin pintar, yang
kurang sulit untuk berkembang.
Tidakkah kita mencontoh Jerman atau Jepang ? Kedua bangsa
itu terkenal memiliki daya juang yang berhasil diteruskan kepada
generasi-generasi penerusnya. Mereka bangga akan bahasa mereka, akan tanah air
mereka dan bangsa mereka. Perlu diketahui, sistem pendidikan di Jepang dari
beberapa sumber memiliki kualitas yang setara. Mereka masih menggunakan papan
tulis kapur dan tanpa projector. Bandingkan dengan kita yang begitu
mengagung-agungkan RSBI (yang disebut-sebut berstandar internasional). Kita
juga telah menerapkan sistem pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi disekolah-sekolah. Tidakkah itu membuat bangsa kita lebih hebat
?
Sistem kurikulum kita mengajarkan kita untuk mencari jawaban
yang benar dari setiap pertanyaan. Kita ''dipaksa'' meng-copy jawaban beserta
langkah-langkah untuk menjawabnya. Memang, itu telah terbukti berhasil
mengantarkan kita menjuarai olimpiade internasional. Tapi, di sisi lain itu
melemahkan daya imajinasi kita. Kita kurang menggali pikiran-pikiran kreatif
yang mampu menghadirkan inovasi. Tidak percaya ? Coba saja lihat di
sekolah-sekolah. Siswa-siswa yang berhasil dalam kompetisi karya cipta
rata-rata memiliki prestasi akademik yang biasa saja. Itu juga bisa membuka
pikiran kita bahwa para siswa juga butuh waktu luang untuk berimajinasi dan
tidak hanya untuk mempelajari sesuatu yang banyak dan rumit.
Mungkin hal ini jugalah yang membuat pemerintah berencana
untuk mengurangi mata pelajaran untuk adik-adik kita di kelas 1-3 SD (mereka
tidak lagi mendapat pelajaran bahasa inggris dan IPA). Mereka diharapkan untuk
lebih mengembangkan budi pekerti dan soft skill. Semoga rencana pemerintah ini
dapat membawa perubahan-perubahan baik yang dapat menjadikan negara kita lebih
berkembang dari sekadar negera berkembang di tangan generasi-generasi baru yang tidak hanya pandai menjawab tapi juga
imajinatif.t
No comments:
Post a Comment