Sebuah sejarah baru di
bidang biologi molekuler kembali ditorehkan. Kini, mikroskop elektron
mampu menangkap citra utuh struktur untaian ganda DNA (asam deoksiribonukleat). Teknik mutakhir ini memungkinkan para peneliti melihat interaksi protein, RNA (asam ribonukleat), dan biomolekul lainnya, dengan DNA.
Awalnya,
struktur DNA ditemukan menggunakan X-ray kristalografi. Hamburan
sinar-X dipancarkan untuk mengurai atom DNA yang dikristalkan untuk
membentuk pola titik kompleks pada lembaran film. Namun, menafsirkan
gambar untuk mengetahui pola tertentu dari struktur kristal DNA
memerlukan matematika yang rumit.
"Citra yang baru jauh lebih
jelas karena merupakan gambaran langsung dari untaian DNA," kata Enzo di
Fabrizio, peneliti di Universitas Genoa, Italia, Kamis, 29 November
2012.
Ada trik khusus untuk memperoleh citra komplet DNA. Di
Fabrizio dan timnya merobek untaian ganda DNA dari larutan encer dan
meletakkannya pada papan silicon nanoscopic. Papan silikon didesain anti-air, sehingga larutan mudah menguap dan hanya meninggalkan untaian DNA.
Pancaran
elektron dari mikroskop lantas membidik untaian DNA itu dari lubang
nano pada dasar papan untuk memperoleh citra beresolusi tinggi.
"Hasilnya menunjukkan struktur untaian ganda DNA terlihat jelas," ujar
Di Fabrizio.
Sayangnya, metode yang dikembangkan Di Fabrizio ini
baru mampu melihat DNA yang terdiri dari enam molekul untaian yang
melilit pada molekul ketujuh sebagai intinya. Ini karena diperlukan
elektron berenergi tinggi untuk memecah molekul tunggal DNA.
Di
Fabrizio mengatakan, penggunaan detektor yang lebih sensitif dapat
merespons elektron berenergi rendah. Ini memungkinkan peneliti tidak
hanya melihat struktur untaian ganda, tapi juga untaian tunggal DNA
individu. "Sampel disiapkan dengan baik dan resolusi pencitraan harus
ditingkatkan," ujarnya.
Awal tahun ini, tim peneliti Universitas
College London yang dipimpin Bart Hoogenboom juga menemukan cara
memotret untaian DNA individu. Mereka menggunakan teknik Braille
memanfaatkan mikroskop tenaga atom. Seperti tim Italia, Hoogenboom dan
rekan-rekannya juga mampu mendeteksi alur memutar yang memisahkan
untaian kembar DNA.
No comments:
Post a Comment