Friday, November 30, 2012

Citra DNA Dibawah Mikrokoskop

Sebuah sejarah baru di bidang biologi molekuler kembali ditorehkan. Kini, mikroskop elektron mampu menangkap citra utuh struktur untaian ganda DNA (asam deoksiribonukleat). Teknik mutakhir ini memungkinkan para peneliti melihat interaksi protein, RNA (asam ribonukleat), dan biomolekul lainnya, dengan DNA.

Awalnya, struktur DNA ditemukan menggunakan X-ray kristalografi. Hamburan sinar-X dipancarkan untuk mengurai atom DNA yang dikristalkan untuk membentuk pola titik kompleks pada lembaran film. Namun, menafsirkan gambar untuk mengetahui pola tertentu dari struktur kristal DNA memerlukan matematika yang rumit.

"Citra yang baru jauh lebih jelas karena merupakan gambaran langsung dari untaian DNA," kata Enzo di Fabrizio, peneliti di Universitas Genoa, Italia, Kamis, 29 November 2012.

Ada trik khusus untuk memperoleh citra komplet DNA. Di Fabrizio dan timnya merobek untaian ganda DNA dari larutan encer dan meletakkannya pada papan silicon nanoscopic. Papan silikon didesain anti-air, sehingga larutan mudah menguap dan hanya meninggalkan untaian DNA.

Pancaran elektron dari mikroskop lantas membidik untaian DNA itu dari lubang nano pada dasar papan untuk memperoleh citra beresolusi tinggi. "Hasilnya menunjukkan struktur untaian ganda DNA terlihat jelas," ujar Di Fabrizio.

Sayangnya, metode yang dikembangkan Di Fabrizio ini baru mampu melihat DNA yang terdiri dari enam molekul untaian yang melilit pada molekul ketujuh sebagai intinya. Ini karena diperlukan elektron berenergi tinggi untuk memecah molekul tunggal DNA.

Di Fabrizio mengatakan, penggunaan detektor yang lebih sensitif dapat merespons elektron berenergi rendah. Ini memungkinkan peneliti tidak hanya melihat struktur untaian ganda, tapi juga untaian tunggal DNA individu. "Sampel disiapkan dengan baik dan resolusi pencitraan harus ditingkatkan," ujarnya.

Awal tahun ini, tim peneliti Universitas College London yang dipimpin Bart Hoogenboom juga menemukan cara memotret untaian DNA individu. Mereka menggunakan teknik Braille memanfaatkan mikroskop tenaga atom. Seperti tim Italia, Hoogenboom dan rekan-rekannya juga mampu mendeteksi alur memutar yang memisahkan untaian kembar DNA.

No comments:

Post a Comment