Friday, October 4, 2013

Pancasila di Perbatasan

Daerah perbatasan ibarat pagar rumah yang merupakan pencerminan dari apa yang ada di dalamnya, sehingga sudah seharusnya ditata dengan rapi. Begitupun juga dengam daerah perbatasan suatu Negara. Daerah perbatasan adalah area yang rentan akan perpecahan. Rentan akan kesenjangan sosial. Iming-Iming kesejahteraan yang lebih baik bisa jadi dapat melunturkan jiwa nasionalisme. Kita tidak bisa menyalahkan warga perbatasan. Mereka hanya berusaha mencari kehidupan yang lebih baik. Lalu siapa yang pantas disalahkan? Pemerintah? Atau kita?

Mari kita tinjau bersama. Dari tahun ke tahun, perhatian pemerintah kepada mereka tidak bertambah. Kehidupan masyarakat disana sangat memprihatinkan. Tingginya harga atau bahkan  kelangkaan barang kebutuhan pokok, infrastruktur yang buruk, Dan kualitas pendidikan yang buruk adalah masalah umum yang selalu muncul dari tahun ke tahun. Namun tiba-tiba, datanglah  rencana pemerintah yang akan membangun 3 bandara di daerah perbatasan di Kalimantan Timur. Disatu sisi ini kabar  menggambarkan bahwa ada perubahan pada sikap pemerintah akan daerah perbatasan. Infrastruktur di dorong perkembangannya sehingga 1 permasalahan akhirnya mendapat jawaban. Namun, ada sebagian pihak yang menyangsikan sikap ini. Ada yang menganggap ini hanya sekadar rencana kosong, hanya untuk mencari simpati masyarakat. Apakah lagi-lagi pemerintah yang harus disalahkan?


Sepertinya tidak juga. Kita sebagai masyarakat biasa juga patut disalahkan. Mengapa sedikit dari kita yang ikut memperjuangkan hak-hak masyarakat perbatasan? Apakah mereka harus memperjuangkan nasibnya sendiri? Jika ada dari kita yang menjawab ya, dimana nilai sila ke-3 kita? Kita harus bersatu. Kita harus saling peduli. Kita harus pegang nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa. Kita memang berbeda tapi, itu bukan alasan untuk tidak dipermasalahkan. Kita harus saling Bantu. Teman-Teman kita di perbatasan harus kita kuatkan dan, kita dorong pemerintah untuk lebih memperhatikan mereka agar tak ada lagi perbedaan yang berujung hilangnya nasionalisme. Kita semua berharap agar seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari perkotaan, pedesaan bahkan sampai perbatasan tetap bersatu di dalam sendi-sendi Pancasila.

Arsenal 2-0 Napoli

Napoli babak belur sepulangnya dari lawatan ke Emirates Stadium, kandang Arsenal, Rabu dini hari (2/10/2013). Wakil Italia itu remuk setelah tim Meriam London menyalak nyaring mendentumkan dua gol tanpa balas di partai kedua Grup F Champions League. Jalannya Pertandingan Babak Pertama Arsenal memulai laga kandangnya dengan percaya diri dan mencuri inisiatif permainan dan serangan lebih dulu. Setelah serangkaian percobaan dilakoni, akhirnya gawang Napoli sudah jebol di menit kedelapan dengan mencatatkan nama Mesut Özil. Diawali passing pendek yang dikreasikan Aaron Ramsey melewati beberapa bek tim tamu, Özil kemudian mencoba mencari celah ruang tembak dari jarak 18 yard. Tembakan keras menuju sudut gawang Pepe Reina pun gagal dibendung. Skor 1-0 itu ternyata tak bertahan lama. Pasalnya tuan rumah memperlebar keunggulan, 2-0 di menit ke-15 dari kaki Giroud. Bomber Arsenal yang hari ini tengah berulang tahun itu merampungkan finishing dari kemelut yang diciptakan Özil. Tertinggal dua gol, tim tamu baru bisa sedikitnya bangkit di pertengahan interval pertama. Pada menit ke-22, peluang perdana Napoli pun lahir dari kepala Miguel Britos. Berusaha menyelesaikan crossing sepak pojok, sundulan Britos masih melambung di atas mistar gawang Wojciech Szczesny. Waktu pun terus berjalan tanpa hadirnya peluang lagi baik dari Arsenal maupun anak-anak tim tamu. Hingga memasuki waktu turun minum, Arsenal tetap unggul, 2-0 atas Napoli. Babak Kedua The Gunners seolah belum puas dengan keunggulan dua gol, peningkatan agresivitas terus digeber ke pertahanan Napoli, seperti pada menit ke-48 di mana Tomáš Rosický melepas tembakan yang hanya tipis melewati samping tiang gawang Reina, setelah meneruskan through-pass Giroud. Tim tamu yang tak ingin terus tertekan, coba memberi perlawanan balasan. Menit ke-68, aksi one-two Camilo Zuñiga dengan Marek Hamšík nyaris memperkecil kedudukan. Sayang, arah bola tendangan kaki kiri Hamšík melayang di atas mistar gawang. Sama halnya dengan upaya Gökhan Inler, dua menit berselang. Usai mencuri bola yang sebelumnya dikuasai tim Meriam London, Inler melakoni tendangan spekulatif dari jarak 35 yard yang juga melambung ke atas gawang. Arsenal mengancam lagi di menit ke-76 yang malah, nyaris melahirkan gol ketiga. Dimulakan crossing Mikel Arteta dari sisi sayap kanan, Laurent Koscielny yang naik membantu serangan melakukan sepakan voli yang sialnya, masih sanggup diselamatkan dengan gemilang oleh Reina. Sebelum laga bubar, OGiroud masih punya satu kesempatan emas, tepatnya pada menit ke-90+2. Tapi langkah Giroud masih tertinggal satu langkah untuk merampungkan umpan pendek dari Jack Wilshere saat Reina out-of-position. Sampai wasit Milorad Mazic asal Serbia meniup peluit panjang, skor 2-0 untuk kemenangan Arsenal atas Napoli tetap lestari. Tambahan tiga poin ini pun membuat Arsenal memuncai Grup F sementara dengan diikuti Borussia Dortmund yang menang 3-0 atas Olympique Marseille yang terbenam di dasar Grup serta Napoli di tempat ketiga.